[HARUS KAMU TAHU : Pengasingan Iwa Kusuma Sumantri ]
06/07/2021
Iwa Kusuma Sumantri adalah tokoh nasional yang dikenal dengan semangat menentang penjajahan. Sejak berstatus sebagai pelajar, beliau aktif di kegiatan organisasi diantaranya Tri Koro Dharmo (Jong Java), lalu berlanjut di Indonesisch Vereeniging (Perhimpunan Indonesia) semasa ia bersekolah di Belanda.
Selepas lulus dari jurusan hukum Universitas Leiden, Iwa mendirikan kantor pengacara di Jakarta, Medan dan Bandung. Ia juga menerbitkan surat kabar bernama Matahari Indonesia. Namun akibat tulisan-tulisannya yang mengkritik tajam pemerintah kolonial Belanda di surat kabarnya, pada Juli 1929 Iwa harus mendekam di penjara Medan selama setahun, kemudian dipindahkan ke Jakarta. Selanjutnya, ia menjalani pengasingan di Bandaneira (Kep. Maluku) hingga Februari 1941. Ia kemudian dipindahkan ke Makassar hingga Jepang masuk ke Indonesia.
Di Pulau Neira, Iwa tinggal di sebuah rumah yang saat ini terletak di Jl. Sutan Syahrir, Kel. Dwi Warna, dekat Gedung Klasis Gereja Banda. Bangunan satu lantai tersebut dibangun di atas lahan seluas 672,07 m2 dengan luas bangunan 358 m2. Disana, Iwa bertemu dengan sesama rekan seperjuangan yang turut diasingkan Belanda, yaitu Tjipto Mangoenkoesoemo, Sutan Syahrir dan Mohammad Hatta. Bersama-sama, mereka mendirikan sebuah sekolah untuk memberikan pendidikan kepada warga sekitar.
Setelah Indonesia merdeka, Iwa diangkat menjadi Menteri Sosial, selanjutnya sempat menjabat anggota DPR pada masa RIS. Pada masa kabinet Ali Sastroamidjojo (1953-1955), Iwa diangkat menjadi Menteri Pertahanan. Dua tahun berselang, Iwa diangkat menjadi Rektor Universitas Padjadjaran di Bandung. Iwa wafat pada 27 November 1971 dan dimakamkan di TPU Karet Bivak.
#HarusKamuTahu #GarisWaktu28Tokoh #Munasprok
Ditulis oleh :